APA KATA PARA PAKAR
MENGENAI PROPOLIS :
Prof.Dr. Mustofa MKes Apt, periset di Badan
Farmakologi & Toksikologi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada
: "Sifat antioksidan pada propolis lantaran mengandung senyawa
flavanoid dan polifenol. Senyawa aktif itu melindungi tubuh dari
gempuran radikal bebas penyebab kerusakan sel."
Dra Mulyati Sarto MSi, peneliti di Fakultas
Biologi Universitas Gadjah Mada, membuktikan bahwa propolis sangat
aman dikonsumsi. Dalam uji praklinis, Mulyati membuktikan LD50
propolis mencapai lebih dari 10.000 mg. LD50 adalah lethal dosage
alias dosis yang mematikan separuh hewan percobaan.
"Tingkat toksisitas propolis sangat rendah, jika tak boleh dibilang
tidak toksik," kata Mulyati, Master Biologi alumnus Universitas Gadjah Mada. Bagaimana efek konsumsi dalam jangka
panjang? Beliau juga
menguji toksisitas subkronik. Hasilnya konsumsi propolis dalam
jangka panjang tak menimbulkan kerusakan pada darah, organ hati, dan
ginjal. Dua uji ilmiah itu – toksisitas akut dan toksisitas
subkronik – membuktikan bahan suplemen purba itu sangat aman
dikonsumsi.
Menurut dr Hafuan Lutfie MBA, dokter alumnus Universitas Sriwjaya, mekanisme kerja propolis sangat terpadu. Dalam
menghadapi sel kanker, misalnya, propolis bersifat antiinflamasi
alias antiperadangan dan anastesi atau mengurangi rasa sakit.
Yang lebih penting propolis menstimuli daya tahan tubuh. ‘Tubuh
diberdayakan agar imunitas bekerja sehingga mampu memerangi penyakit,’
kata Lutfie. Kemampuan propolis
meningkatkan daya tahan tubuh disebut imunomodulator.
Dr dr Eko Budi
Koendhori MKes dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
membuktikan peningkatan kekebalan tubuh tikus yang diberi propolis.
Biasanya infeksi Mycobacterium tuberculosis – bakteri penyebab
tuberkulosis (TB) – menurunkan kekebalan tubuh dengan indikasi
anjloknya interferon gamma dan meningkatkan interleukin 10 dan TGF.
Interferon gamma adalah senyawa yang diproduksi oleh sel imun atau
sel T yang mengaktifkan sel makrofag untuk membunuh kuman TB.
Interleukin dan TGF merupakan senyawa penghambat interferon gamma.
Doktor ahli tuberkulosis itu membuktikan interferon gamma tikus yang
diberi propolis cenderung meningkat hingga pekan ke-12. Sebaliknya
interleukin 10 justru tak menunjukkan perbedaan bermakna. ‘Pemberian
propolis pada mencit yang terinfeksi TB mampu mengurangi kerusakan
pada paru-paru dengan cara meningkatkan sistem imun tubuh,’ kata dr
Eko.
Ir Hotnida CH Siregar MSi, ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor
mengatakan lebah pekerja mengolah propolis dari berbagai bahan
seperti pucuk daun, getah tumbuhan, dan kulit beragam tumbuhan
seperti akasia dan pinus. Menurut Dolok Tinanda Haposan Sihombing, ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor, propolis merupakan bahan
campuran kompleks terdiri atas malam, resin, balsam, minyak, dan
polen.
Kata propolis berasal dari bahasa Yunani: pro berarti sebelum, polis
bermakna kota. Kota dalam kehidupan serangga sosial itu adalah
sarang. Secara harfiah propolis bermakna sebelum sampai kota. Bagi
lebah propolis bermanfaat menambal celah-celah sarang, menutup
lubang, dan mensterilkan sarang. ‘Kota’ lebah selalu dalam kondisi
steril berkat propolis.
Hotnida mengatakan fungsi propolis lain adalah membungkus atau
memumikan bangkai hama yang masuk ke sarang lebah. Dengan demikian
propolis menghentikan pertumbuhan dan penyebaran bakteri, cendawan,
dan virus sehingga penyakit tak tersebar dan sarang tetap steril.
Hama yang dibungkus dengan propolis pun menjadi awet dan tak busuk
lantaran propolis bersifat antibakteri. Metode itulah yang ditiru
oleh nenek moyang bangsa Mesir untuk mengawetkan jenazah.
Sumber : Myhealth Trubus
Senin, 13 Agustus 2012
Langganan:
Postingan (Atom)
Copyright © MELIA NATURE - LIMBOTO. All rights reserved.
Blogger template created by Templates Block in collaboration with Blog and Web
Blogger Templates | Best Credit Card Offers |
Wordpress theme by N.Design Studio
Columnized by MangoOrange and supported by Web Hosting Geeks